List Harga Hoax

kolaseilmu.blogspot.com/Harga Hoax

Makan merupakan hal yang tak bisa dipungkiri dan dihindari oleh makhluk hidup, terutama kita manusia dan kalian para Baung.

Sebagai anak perantauan yang jauh dari kenyamanan istana rumah, kita harus berfikir sendiri mau makan apa. Sekarang, nanti, besok dan selamanya. Siklus ini akan berakhir ketika ada istri di sisi.

Kebingungan dan kejenuhan dalam memasak, terkadang memaksa kita untuk makan diluar. Maksudnya makan di warung. Karena kalau masak sendiri, mungkin hanya itu-itu saja. Telur ceplok kasih garam, telur dadar, mie instan kasih cabe, paling banter tempe goreng.

Ya di sini kita akan membahas list harga yang hoax.

Akhir-akhir ini saya menemukan fenomena maraknya list harga yang hanya sekadar pajangan semata. Tertulis harga ayam goreng Rp 10.000, eh pas bayar ke kasir dimintai Rp 17.000, kok bisa?

Mereka berdalih, bahwa harga Rp 10.000 hanya untuk ayam gorengnya saja. Belum termasuk minum teh es, nasi putih, sambal, kobokan, tisu, dan tusuk gigi.

Memang kalau difikir secara logika bahasa, memang benar saja tak ada masalah. Karena di sana hanya tertulis "Ayam Goreng Rp 10.000,". Ya, hanya ayam gorengnya saja. Kecuali ada tertuliskan "Ayam Goreng Rp 10.000 (Ayam Goreng+Nasi+Sambal+minum teh es),".

Hal di atas merupakan teknik marketing yang dilakukan untuk menarik pengunjung. Dengan memajang harga yang murah Rp 10 ribu.

Namun tahu kah, bahwa dalam tulisan 10 ribu tersebut terdapat sedikit bumbu penipuan.

Bayangkan seandainya ada orang yang kebetulan membawa uang pas, hanya Rp 10.000. Terus dia mampir ke warung yang bertuliskan Rp 10 ribu. Dia makan lahap sampai habis dengan wajah sumringah.

Saat bayar ke kasih, eh ternyata totalnya Rp 17 ribu. Dengan rincian Ayam Goreng Rp 11.000 (karena naik Rp 1000, alasan belum sempat ganti tulisan promo di depan warung), Nasi Rp 4.000, Teh Es Rp 3.000.

Kan kasihan to yang bawa duit pas hanya Rp. 10.000.

Ini kisah nyata vroh. Kami para anak rantau akhir-akhir ini makan di beberapa warung, dan banyak yang menerapkan marketing seperti itu. Sehingga menimbulkan kekecewaan dan grumulan dalam hati.

Sehingga saat ini ketika kami hendak makan di warung, kami selalu menanyakan total harga makan di warung tersebut. Serta melihat dan membaca list harga. Apakah harga nasi terpisah dengan harga lauk.

Namun kami pernah menemukan studi kasus satu warung di suatu daerah, ternyata listnya hoax. Ya di dalam list tertulis Ayam Penyet Rp 11.000 dan Teh Es Rp 2.000. Eh saat bayar ke kasir, ditagih Rp 17.000. Kan aneh to. Timbul kami tercengang dan bertanya-tanya.

Saran bagi anak rantau yang bawa uang pas, bertanyalah sebelum makan di warung. Karena nasi yang sudah dimakan keluarnya tak berharga lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Kidung Wahyu Kolosebo Beserta Artinya

Cerita Anak Perantauan Diusir Dari Kos, Diammu Itu Pedihku

Truk Kontainer VS Truk Trailer